Kenapa perlu ke luar negeri


 

Pertanyaan ini sebenarnya cukup menarik! Kenapa kita perlu sesekali ke luar negeri. 

Kilas balik sekitar 30 tahun yang lalu waktu saya masih kecil dan imut imut. Melihat Ayah saya kuliah ke Jerman, saya membayangkan foto blur versi film Kodak atau Fuji yang membuat suasana Eropa terlihat begitu magis. Ya karena kalau dibandingkan dengan foto foto di Jogja, foto di Eropa memiliki warna yang berbeda, ada warna warna blur, yang baru kali ini saya sadar kalau di Eropa itu ada 4 musim. Jadi kalau di foto di musim semi, ya foto nya banyak yang memiliki warna pudar sinar matahari karena matahari berada pada titik jam 9 setiap saat. 

Oke kembali ke Laptop! Jadi kenapa perlu ke luar negeri! Jawabannya adalah untuk bisa membandingkan! Apa yang selama ini kita anggap wajar dan tidak wajar! 

Semisal di luar negeri wajar kalau orang menyebrang jalan selalu menjadi prioritas dan semua kendaraan berhenti. Kalau di Indonesia, ada orang nyebrang jalan, biasanya jadi sasaran tembak para pemotor, dan sekali lagi bukan pemotor atau pemobil liar ya. Mbak mbak santri pesantren juga pernah hampir nabrak saya waktu saya nyebrang jalan di Zebra cross.

Kedua tahu kalau orang tidak bisa egois di jalan. Satu hal yang paling saya bisa amati di luar negeri ini, adalah orang paling sungkan kalau menjadi penghalang atau pemblokir jalan bagi orang lain. Jadi kalau misal ada pertigaan, dan ada mobil yang sebenarnya punya prioritas lebih dulu karena berada di jalur yang lebih besar, mereka tidak masalah memberi jalan untuk mobil di jalur yang lebih kecil. Alasannya.. ya karena mereka tidak mau menjadi penghalang! 

Ketiga, bersih bersih dan rapi rapi minimalis. Di luar negeri ini tabu untuk menaruh barang yang tidak pada tempatnya! Jadi mereka mungkin punya banyak kompartment, dan hal hal yang nda pada tempatnya selalu tersembunyi! Karena enak dipandang dan memberikan kedamaian! Nah di rumah saya di Jogja, anda bisa menemukan makanan ikan di ruang tamu yang dimana aquariumnya ada di kamar belakang, rice cooker di ruang tamu, selimut di ruang tamu, dan banyak hal ajaib lain!

Keempat, barang yang tak lagi digunakan tidak dibuang. Nah di rumah saya dulu, kalau ada barang yang sudah tidak diperlukan lagi, jarang kalau langsung dibuang, biasanya di simpan. Walaupun kalau untuk membelinya ya tinggal jalan 5 menit udah sampai di warung. Nah di sini, membuang barang yang sudah tidak diperlukan itu merupakan hal wajar. Bahkan kadang waktu saya kuliah di Norwegia, sering nemuin karpet masih kinclong dan keliatan baru di ruang pembuangan sampah. 


Beberapa hal inilah yang kadang membuat saya berpikir! Keluar negeri itu perlu ya! 


Post a Comment

0 Comments

The story of Roro Jonggrang