Latar belakang kenapa hal ini menjadi kegundahan.
Pertama tama yang harus dicamkan di sini adalah, sekolah doktor seperti halnya dengan pekerjaan pada umumnya, mereka membutuhkan waktu spesial untuk anda fokus. Dedikasi fokus ini seperti halnya pekerjaan, juga tentu berimpak pada waktu anda ke keluarga. Dan hal ini berimpak juga pada waktu yang anda habiskan ke istri / suami, anak, orang tua dan sebagainya.
Yang menjadi permasalah terbesar sebenarnya bukan pada sekolah phd atau pekerjaan anda pada umumnya. Yang menjadi masalah adalah apabila Anda menjadikan sekolah doktor ini sebagai pekerjaan / aktivitas tambahan di luar pekerjaan rutin anda sendiri.
Itu lah yang menjadi masalah. Karena dari situ, pertama anda mengambil waktu lebih banyak untuk fokus pada diri anda. Dan hal ini mungkin tidak terlihat pada satu atau dua hari. Tapi setelah beberapa purnama atau setelah beberapa lebaran, anda mengamati misal anak anda lebih senang bermain di rumah ketimbang di luar. Karena saat anda bekerja biasanya anda tidak akan mempunyai waktu untuk bermain di luar.
Oleh karena itu saya tulis di podcast saya beberapa saat yang lalu kalau, Sekolah doktor itu bukan hukuman!
Kemudian bagaimana dong?
Yang kemudian dapat anda lakukan adalah, mulai meresapi, bahwa hal ini tidak dapat dirubah. Kalau anda memang sudah berkomitmen, dan waktu yang anda luangkan untuk hal ini memang sudah anda pahami dan sadari ya sudah diterima saja. Meski demikian, yang patut anda lakukan adalah.
- Sadari bahwa PhD tidak bisa selesai dalam satu malam apalagi satu jam, ini adalah proses yang lama, jadi perhari ya sudah targetkan saja cuma 1 atau 2 jam.
- Buat strategi dalam bentuk blok, misal pagi hari saja dan tidak mengganggu waktu keluarga atau pekerjaan lain yang lebih utama.
- Komunikasikan dengan istri / suami anda, jangan sampai mereka merasa bahwa anda terhukum dalam melakukan PhD.
Mungkin itu saja dulu ya! Mudah2an Anda segera selesai sekolahnya dan bisa segera bermain dengan keluarga! Ingat hidup bukan hanya untuk PhD.
0 Comments